Wisata

Tim ITB Kembangkan Wisata Rendah Karbon di Bromo

Pendekatan Inovatif dalam Pengembangan Pariwisata Rendah Karbon

Tim pengabdian masyarakat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengambil langkah inovatif dengan memilih Desa Wonotoro di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sebagai lokasi penerapan konsep wisata rendah karbon. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pariwisata berkelanjutan. Kegiatan yang dilaksanakan pada 30 Agustus hingga 1 September 2025 memiliki tema “Low Carbon Tourism: Pengembangan Pariwisata Rendah Karbon di Kawasan Gunung Bromo”.

Desa Wonotoro dipilih karena posisi strategisnya sebagai gerbang utama menuju kawasan wisata Gunung Bromo. Sebagai desa penyangga pariwisata, desa ini menghadapi tantangan dalam menjaga kelestarian lingkungan seiring meningkatnya kunjungan wisatawan.

Tim ITB dan Kontribusi Akademik

Tim ITB dipimpin oleh Susanna dari Kelompok Keahlian Oseanografi Lingkungan dan Terapan. Anggota lainnya adalah Andri Hernandi dari Kelompok Keahlian Sistem Spasial dan Kadaster serta Iwan Pramesti Anwar dari Kelompok Keahlian Oseanografi Lingkungan dan Terapan. Mereka juga melibatkan mahasiswa dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian dalam kegiatan ini.

Kegiatan dimulai dengan survei pada 30 Mei 2025 untuk memetakan potensi lokasi pemasangan instrumen. Survei mencakup area penanaman pohon, titik alat fog harvesting, lampu tenaga surya, charger station, dan pengelolaan tempat sampah. Hasil survei menunjukkan bahwa kantor Kepala Desa Wonotoro menjadi lokasi utama instalasi.

Pelaksanaan dan Pemasangan Fasilitas Ramah Lingkungan

Pada pelaksanaan utama, tim melakukan pengecekan ulang instrumen dan pemasangan fasilitas ramah lingkungan. Salah satu aktivitas utama adalah penanaman 100 pohon yang melibatkan masyarakat setempat sebagai simbol komitmen terhadap penghijauan dan penguatan konsep wisata rendah karbon.

Program ditutup dengan peresmian berbagai fasilitas, seperti lampu solar panel, paket charger station tenaga surya, dan alat penangkap embun. Fasilitas ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menjaga keberlanjutan energi dan lingkungan.

Dukungan dari Pihak Swasta

Selain dukungan dari pemerintah desa, pelaksanaan program ini juga mendapat bantuan logistik dan fasilitas lapangan dari Hotel Jiwa Jawa Bromo. Kehadiran pihak swasta ini memperkuat sinergi antara akademisi, masyarakat, dan pelaku pariwisata dalam mendorong penerapan konsep wisata rendah karbon secara nyata.

Strategi untuk Masa Depan Pariwisata Berkelanjutan

Proyek ini menunjukkan bahwa pendekatan kolaboratif antara institusi pendidikan, pemerintah daerah, dan sektor swasta dapat menjadi model dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Dengan adanya inovasi teknologi dan partisipasi aktif masyarakat, Desa Wonotoro menjadi contoh nyata bagaimana pariwisata dapat berkembang tanpa merusak lingkungan.

Beberapa strategi yang diterapkan dalam proyek ini termasuk:

  • Pemetaan potensi lokasi pemasangan instrumen untuk memastikan distribusi yang merata.
  • Penanaman pohon sebagai upaya penghijauan dan mitigasi dampak lingkungan.
  • Pemasangan fasilitas ramah lingkungan seperti lampu tenaga surya dan alat penangkap embun.
  • Keterlibatan masyarakat dalam setiap tahap kegiatan untuk memastikan keberlanjutan.

Dengan proyek ini, Desa Wonotoro tidak hanya menjadi pusat pariwisata, tetapi juga menjadi model bagi daerah-daerah lain dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button