
Industri, Bericuan.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengapresiasi rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menyelamatkan industri tekstil nasional termasuk PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), perusahaan tekstil besar nasional yang mengalami tantangan keuangan.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyatakan bahwa penyelamatan Sritex menjadi momentum penting untuk membenahi berbagai permasalahan dalam industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia. Langkah ini juga dianggap sebagai jalan menuju stabilitas ekonomi yang mendukung kesejahteraan rakyat secara luas.
Dalam keterangannya, Anindya menekankan pentingnya pendekatan yang berhati-hati dan berlandaskan undang-undang untuk mencegah dampak negatif bagi pelaku industri lainnya. Menurut Anindya, terdapat tiga prinsip utama yang perlu dipegang dalam upaya penyelamatan Sritex.
Pertama, memastikan kepentingan rakyat dan hukum yang berlaku tetap dijunjung tinggi. Kedua, menyempurnakan regulasi yang menghambat industri TPT agar bisa bersaing di pasar internasional. Ketiga, melibatkan semua pemangku kepentingan seperti pemerintah, pengusaha, dan pekerja dalam menciptakan sinergi untuk memajukan industri tekstil dalam negeri.
Langkah Penyelamatan Industri Tekstil Nasional
Selain itu, Anindya menjelaskan, banjirnya produk tekstil asing, baik yang legal maupun ilegal, harus segera ditangani agar tidak terus memukul industri lokal, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini, menurutnya, penting dilakukan untuk melindungi ekonomi nasional serta mendorong kemandirian dalam industri tekstil.
Kadin Indonesia juga berencana mengonsolidasikan masukan dari semua pemangku kepentingan di industri TPT. Nantinya, masukan ini akan diadvokasi kepada pemerintah sebagai upaya untuk menjaga keberlanjutan lapangan pekerjaan dan stabilitas ekonomi nasional. Kadin akan mendampingi industri TPT dalam berbagai aspek seperti regulasi, perdagangan, keuangan, dan konektivitas dengan perbankan untuk meningkatkan akses modal.
Anindya juga menyoroti pentingnya koordinasi dengan berbagai kementerian terkait, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Keuangan. Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan regulasi yang adil dan mendukung posisi produk nasional di pasar global. Dalam skala yang lebih luas, Kadin berkomitmen untuk mengawal industri lain yang juga rentan menghadapi tantangan serupa di masa depan.
Anindya menegaskan bahwa Kadin siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan. Dengan langkah-langkah ini, Kadin berharap industri tekstil nasional dapat bersaing di pasar global, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, dan turut memajukan kesejahteraan rakyat Indonesia.(*)