
Jakarta, Bericuan.id – Akhir akhir ini banyak sekali konten di media sosial berseliweran membahas tentang THR yang hanya sekedar numpang lewat akibat terlalu cepat habis. Seakan sekedar numpang lewat akibat dana THR yang menguap tanpa jejak.
Menurut hasil survei Big Data Analysis yang dilakukan oleh Continuum Indonesia dan INDEF, 90% dari uang THR pekerja Indonesia dialokasikan untuk berbelanja. Pusat-pusat perbelanjaan berlomba lomba memberikan discount dan Ramadhan Sale untuk menarik minat pengunjung.
Paltform layanan e-commerce selama bulan Ramadhan tidak mau ketinggalan memanfaatkan momentum. Dengan melakukan promosi besar-besaran melalui gratis ongkir, cashback, diskon, dan lain sebagainya.
Hampir semua brand juga gencar mempromosikan produknya di media sosial agar menarik lebih banyak pembeli. Terutama Brand Kosmetik dan Fashion, serta makanan.
Pembagian THR yang dianggap sebagai bonus Lebaran, menjadi trigger untuk berbelanja secara lebih banyak dibanding waktu biasanya.
Sedangkan untuk menabung dan investasi, dana yang dipakai hanya sebesar 6,6% masih menurut data Continuum Indonesia dan INDEF.
Berikut Tips Kelola THR Dengan Bijak Agar Tidak Cepat Menguap
- Alokasikan 20-25% untuk investasi jangka panjang. Lakukan di awal penerimaan THR bukan menunggu sisa dari THR. Investasi bisa berbentuk Deposito, saham, emas batangan dll
- Pisahkan kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah hal-hal yang kita butuhkan untuk bertahan hidup ataupun hidup dengan tenang. Contohnya, tubuh kita membutuhkan makanan dan minuman agar dapat melakukan berbagai aktivitas guna melancarkan kelangsungan hidup. sementara keinginan adalah suatu benda atau jasa yang ingin dimiliki, maupun hal yang ingin dilakukan tetapi tidak urgent dan umumnya bersifat impulsif. Ataupun tidak mempengaruhi keberlangsungan hidup kita. Misalnya, ketika kita menginginkan gadget terbaru. Hanya menggunakan THR untuk kebutuhan. Seperti membayar zakat, infak sodakoh, mengirim orang tua, membayar hutang, Alokasikan sebanyak 30%.
- Kebutuhan hari raya seperti makanan, hampers, mudik, healing dll alokasikan 25%. Tentu tidak dapat dihindari, Hari Raya adalah momen silaturahmi dengan kerabat dan keluarga besar yang dinanti nantikan oleh sebagian besar dari masyarakat, untuk itu harus dapat dinikmati. Mudik tidak melulu harus setiap tahun jika dananya tidak mencukupi. Mengalokasikan 25% dari THR untuk tabungan mudik adalah langkah yang bijaksana.
- Dana darurat untuk tabungan 1 tahun kedepan jika ada hal hal yang urgent seperti perbaikan rumah, kendaraan dll sebesar 20%.
Dengan Cerdas kita kelola THR, uang THR tidak akan segera menguap melainkan menjadi sumber penghasilan jika diinvestasikan dengan tepat. Tanpa harus meninggalkan keceriaan dan kebahagiaan momentum Hari Raya yang seharusnya dinikmati bagi semua yang merayakan. (*)