BisnisIndustriNasional

Berita Mati Lampu di Sumatera dan Pengaruhnya ke Warga

Nasional, Bericuan.id – Mati lampu di Sumatera selama lebih dari 24 jam telah menimbulkan berbagai dampak signifikan bagi warga. PT PLN (Persero) terus berupaya memulihkan jaringan listrik yang padam sejak Senin, 3 Juni 2024. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bisnis.com1https://ekonomi.bisnis.com/read/20240605/44/1771281/mati-lampu-di-sumatra-tembus-24-jam-pln-ungkap-progres-pemulihan, pemadaman listrik ini disebabkan oleh gangguan pada jaringan transmisi yang mengakibatkan aliran listrik ke berbagai daerah di Sumatera terganggu.

Progres Pemulihan Mati Lampu di Sumatera oleh PLN

PLN mengungkapkan bahwa proses pemulihan masih terus berlangsung dengan menurunkan tim teknis ke lokasi yang terdampak. Hingga saat ini, sebagian besar wilayah sudah kembali mendapat pasokan listrik, namun ada beberapa daerah yang masih dalam proses pemulihan. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa pemulihan penuh ditargetkan selesai dalam waktu 48 jam setelah kejadian. Upaya ini melibatkan penanganan gangguan teknis serta koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk memastikan pemulihan berjalan lancar.

Dampak Bagi Warga dari Padang hingga Bandar Lampung

Sementara itu, di Padang, Bandar Lampung, dan daerah-daerah lainnya, warga merasakan langsung dampak dari pemadaman listrik ini. Berdasarkan laporan dari JawaPos2https://www.jawapos.com/features/014730531/dampak-listrik-padam-berjemaah-dari-padang-sampai-bandar-lampung-mandi-pun-sekarang-jadi-urusan-rumit, kegiatan sehari-hari menjadi terganggu, termasuk aktivitas mandi dan memasak. Suara generator pun menjadi pemandangan umum di beberapa daerah, dimana warga yang memiliki generator mencoba mengatasi pemadaman ini.

Di Padang, seorang warga bernama Firman menyatakan bahwa dirinya harus mengantre untuk mendapatkan air bersih karena sumur bor yang biasa digunakan tidak berfungsi tanpa listrik. “Biasanya, kita mandi dan mencuci dengan air sumur, tapi sekarang jadi rumit karena listrik mati,” katanya. Kondisi serupa juga dialami oleh warga Bandar Lampung. Siti, seorang ibu rumah tangga, mengeluhkan bahwa urusan rumah tangga menjadi lebih sulit tanpa pasokan listrik.

Selain itu, sektor bisnis juga terkena dampak. Banyak toko dan warung makan yang harus menutup operasional lebih awal karena tidak ada listrik. “Biasanya kami buka sampai malam, tapi sekarang terpaksa tutup lebih cepat karena tidak ada penerangan,” ujar Hendra, pemilik warung makan di Bandar Lampung.

Penyebab Pemadaman Listrik di Sumbagsel

PLN menyampaikan bahwa penyebab mati lampu di Sumatera, tepatnya di Sumbagsel itu terjadi akibat masalah yang menimpa transmisi SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 275 KV Linggau-Lahat. SUTT merupakan jaringan interkoneksi yang terhubung dengan sejumlah wilayah di Sumatera.

Manajer Komunikasi & TJSL PLN UID Sumsel, Jambi, Bengkulu (S2JB) Iwan Arissetyadhi manyampaikan bahwa “gangguan pada sistem transmisi berdampak mulai dari Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Jambi, hingga sampai Bengkulu”.

“Setelah terjadinya gangguan, PLN Unit Induk Distribusi S2JB langsung bergerak cepat melakukan pemulihan dari sisi pembangkit, transmisi, serta distribusi. Juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan,” lanjut Iwan,

”Hingga Rabu (5/6) pukul 08.30 WIB, hampir 80 persen atau 3,4 juta pelanggan di Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu listriknya telah kembali menyala. PLN UID S2JB akan terus berupaya melakukan pekerjaan secara bertahap sampai kondisi normal sehingga masyarakat bisa kembali menikmati listrik,” ujarnya.

Langkah Antisipasi dan Tanggapan Pemerintah

Pemerintah daerah bekerja sama dengan PLN untuk memberikan bantuan sementara kepada warga yang terdampak. Posko-posko darurat didirikan untuk menyediakan air bersih dan kebutuhan dasar lainnya. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Pemerintah juga memastikan bahwa suplai bahan bakar untuk generator tetap terjaga agar warga yang memiliki generator bisa menggunakannya selama pemadaman berlangsung.

Kejadian mati lampu di Sumatera ini mengingatkan kita akan pentingnya infrastruktur yang andal dan tanggap dalam menangani situasi darurat. PLN dan pemerintah berjanji untuk terus memperbaiki layanan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. (*)

Sumber Rujukan :

  • 1
    https://ekonomi.bisnis.com/read/20240605/44/1771281/mati-lampu-di-sumatra-tembus-24-jam-pln-ungkap-progres-pemulihan
  • 2
    https://www.jawapos.com/features/014730531/dampak-listrik-padam-berjemaah-dari-padang-sampai-bandar-lampung-mandi-pun-sekarang-jadi-urusan-rumit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button