Meiza Aulia Pergi dari Rumah, Anak-Anak Dibawa, Eza Gionino Sebut Penghasut: Kembalilah

Perpecahan Rumah Tangga Eza Gionino dan Meiza Aulia Coritha
Perpecahan dalam rumah tangga antara Eza Gionino dan Meiza Aulia Coritha akhirnya berujung pada pengajuan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Cibinong pada 3 September 2025. Kehidupan pernikahan yang telah berjalan selama tujuh tahun ini kini menghadapi tantangan besar, dengan situasi yang terus memburuk seiring munculnya konflik internal.
Meiza diketahui memutuskan untuk meninggalkan rumah setelah terjadi percekcokan yang cukup serius. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan pasangan ini sedang dalam kondisi yang sangat tegang. Eza Gionino, yang lahir di Samarinda, Kalimantan Timur pada 10 Mei 1990, mengakui adanya masalah komunikasi internal yang menjadi salah satu penyebab retaknya hubungan mereka. Ia menyatakan bahwa perdebatan rumah tangga dipicu oleh ketidakcocokan dalam komunikasi antara dirinya dan Meiza.
Meski demikian, Eza masih percaya bahwa rumah tangganya bisa diselamatkan. Ia yakin bahwa dengan usaha bersama, hubungan mereka bisa kembali pulih. “Karena masalah kita lebih di komunikasi internal, saya berharap kita kembali utuh,” ujarnya. Ia juga menyatakan akan berjuang keras demi memperbaiki hubungan tersebut. “Saya akan perjuangkan hubungan kita,” tambahnya.
Eza juga menegaskan bahwa ia sangat mengenal kepribadian Meiza. Mereka telah menjalani hubungan sejak 2015, dan menikah pada 2018. “Saya paham betul istri saya seperti apa,” katanya. Namun, ia juga menyentil adanya pihak lain yang diduga memengaruhi Meiza dalam mengambil keputusan untuk menggugat cerai. Ia meminta Meiza lebih percaya pada intuisinya sendiri daripada terpengaruh oleh orang lain. “Sekali lagi di mana pun kamu ‘Mam aku mohon ini kamu dengarkan dengan intuisi diri kamu sendiri, jangan dengarkan omongan orang lain.”
Selain itu, Eza juga menegaskan bahwa ia ingin kembali berhubungan dengan anak-anaknya. Ia mengaku sangat merindukan ketiga buah hatinya yang kini dibawa Meiza pergi dari rumah. “Tolong jangan tutup komunikasi saya dengan anak-anak. Saya seorang ayah saya butuh untuk melihat anak-anak saya,” tegasnya.
Emosi dan Tindakan Talak Satu
Dalam sebuah wawancara, Eza mengakui bahwa ia sempat melakukan talak satu terhadap Meiza saat sedang dalam keadaan emosi. Ia menjelaskan bahwa tindakan tersebut hanya sebagai bentuk teguran agar Meiza dapat introspeksi diri. “Saya bilang, ‘saya talak satu ya’, itu gunanya hanya untuk memberikan teguran sebenarnya. Supaya kita sama introspeksi diri,” ujarnya.
Kuasa hukum Eza, Raka Danira, membenarkan bahwa talak tersebut keluar dari mulut kliennya karena sedang dalam keadaan emosi. Menurutnya, kejadian tersebut terjadi sebelum Meiza keluar dari rumah bersama anak-anak. “Itu pada saat emosi ya, itu jauh (dari Meiza keluar rumah),” jelas Raka.
Alasan Meiza Menggugat Cerai
Meiza menggugat cerai Eza setelah tujuh tahun hidup bersama. Dalam penjelasannya, alasan utama adalah tidak adanya kecocokan antara mereka. Rendi, kuasa hukum Meiza, mengungkapkan bahwa alasan gugatan ini adalah hal umum dalam pernikahan yang sudah lama berlangsung. “Untuk alasan ya mungkin alasan umum ya memang enggak ada kecocokan di antara mereka gitu,” ujarnya.
Ia juga menyatakan bahwa pernikahan Meiza dengan Eza telah berjalan selama tujuh tahun. Meski begitu, ia tidak dapat menjelaskan kapan tepatnya Meiza merasa tidak cocok dengan suaminya. “Untuk sejak kapannya saya enggak bisa menjelaskan,” kata Rendi. Ia hanya menegaskan bahwa pernikahan tersebut berlangsung dari 2018 hingga sekarang.