Bisnis Industri Investasi Keuangan Nasional

Saham BRIS Masih Kuat Meski PP Muhammadiyah Tarik Dana Dari BSI

Jurnalis : Rawi - Editor : MayaMinggu, 9 Juni 2024

Prospek Saham BRIS Setelah Penarikan Dana

Keuangan, Bericuan.id – Setelah keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tarik dana dari BSI (Bank Syariah Indonesia), saham dengan kode emiten BRIS tetap menunjukkan kekuatan. Pada tanggal 7 Juni 2024 pada penutupan perdagangan sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI) hari Jumat pukul 11.30 WIB, saham BRIS naik 1,37 persen ke level Rp2.220 per saham, meningkat 30 poin dari harga penutupan sebelumnya di Rp2.190 per saham¹.

Sepanjang perdagangan hingga tengah hari ini, saham BRIS sempat berfluktuasi antara level terendah Rp2.170 dan level tertinggi Rp2.240 per saham.

Aktifitas PP Muhammadiyah tarik dana dari BSI yang dilaporkan mencapai triliunan rupiah tidak membawa dampak negatif signifikan terhadap saham BSI. Bahkan, keputusan ini dinilai tidak mempengaruhi Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI secara signifikan.

Data dari Biro Riset Infobank² menunjukkan bahwa DPK BSI terus meningkat, mencapai Rp293,24 triliun per April 2024, naik 9,41 persen year on year dari Rp268,01 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Nafan Aji Gusta, Analis Senior di Investment Information Mirae Asset Sekuritas, keputusan PP Muhammadiyah untuk mengalihkan dananya tidak banyak memengaruhi pergerakan saham BRIS. Ia menjelaskan bahwa harga saham BRIS telah melalui fase markup, di mana pergerakan naik ini sudah diantisipasi oleh para investor berdasarkan informasi yang beredar.

“Harga saham BRIS sudah ter-price-in oleh investor dengan dinamika perkembangan informasi BRIS yang sudah beredar secara publik,” kata Nafan kepada Infobanknews di Jakarta, 7 Juni 2024.

Nafan juga menambahkan bahwa kondisi saham BRIS sudah berada dalam fase overbought atau jenuh beli, yang menunjukkan adanya pergerakan uptrend signifikan dan konsisten. “Sudah mulai terjadi aksi profit taking, sehingga terjadi peningkatan supply. Investor merealisasikan profit setelah fase akumulasi,” imbuhnya.

Diketahui, PP Muhammadiyah memutuskan untuk memindahkan dana simpanan dan pembiayaan di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dari BSI ke sejumlah bank syariah lainnya. Langkah ini diambil untuk mendukung persaingan sehat di antara perbankan syariah di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan Muhammadiyah.

muhammadiyah tarik dana dari bsi, kh ahmad dahlan — Foto pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah)

Penjelasan Mengenai Muhammadiyah Tarik Dana Dari BSI

Organisasi masyarakat (ormas) Islam, Muhammadiyah³, telah memindahkan seluruh dana dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI) ke bank lain. Keputusan ini diumumkan dalam Memo Muhammadiyah Nomor 320/1.0/A/2024 tentang Konsolidasi Dana yang diterbitkan pada 30 Mei 2024.

Total dana yang dipindahkan dilaporkan mencapai Rp 13 triliun. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, Anwar Abbas, memberikan penjelasan terkait langkah tersebut.

Anwar menyatakan bahwa pemindahan dana ini bertujuan untuk mengurangi persaingan tidak sehat di antara bank-bank syariah. Selama ini, dana ormas terlalu terfokus di BSI, sementara bank syariah lainnya mendapatkan porsi yang jauh lebih kecil.

Konsentrasi dana yang berlebihan di satu bank menimbulkan risiko yang tidak diinginkan dalam dunia bisnis.

“Jika kondisi ini dibiarkan, persaingan di antara perbankan syariah tidak akan sehat, dan hal itu tentu tidak kita inginkan,” ujar Anwar, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (8/6/2024).

Anwar menekankan bahwa Muhammadiyah tetap mendukung dan berkomitmen pada perbankan syariah nasional. Untuk itu, Muhammadiyah terus melakukan konsolidasi dan rasionalisasi keuangan.

Dia berharap langkah ini dapat membantu menciptakan persaingan yang lebih sehat di industri perbankan syariah domestik. “Muhammadiyah merasa perlu menata banyak hal tentang keuangannya, termasuk penempatan dana dan pembiayaan yang diterima,” tambahnya. (*)