Wisata

Wisata Kuliner Bandung: 8 Makanan Khas Enak, Murah, dan Viral, Lengkap dengan Sejarahnya

Kuliner Khas Bandung yang Viral dan Penuh Sejarah

Bandung tidak hanya dikenal dengan pemandangan alamnya yang memesona, tetapi juga dengan beragam jajanan khas yang memiliki cita rasa unik. Dari makanan tradisional hingga camilan modern, kuliner Bandung selalu menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan. Berikut ini adalah daftar jajanan khas Bandung yang viral dan populer di kalangan masyarakat.

1. Baso Tahu

Baso tahu merupakan salah satu makanan legendaris yang sangat diminati di Bandung. Makanan ini terbuat dari tahu yang diisi dengan adonan tepung tapioka dan daging ikan. Biasanya disajikan dengan siomay, kentang, kol, pare, dan telur rebus yang dikukus. Kuah saus kacang yang gurih dan sedikit pedas menambah keseluruhan rasa. Selain itu, perasan jeruk limau memberikan sentuhan segar yang memperkaya citarasa.

2. Batagor

Batagor adalah ikon kuliner Bandung sejak tahun 1970-an. Awalnya, batagor dibuat oleh Haji Isan, seorang pedagang bakso tahu keliling. Ia menggoreng sisa dagangannya lalu membagikannya kepada tetangga. Hasilnya sangat disukai dan akhirnya menjadi makanan favorit. Batagor tersedia dalam dua versi, yaitu bumbu kacang atau kuah ala cuanki.

3. Cuanki

Cuanki adalah street food legendaris yang sudah ada sejak lama. Ada dua versi asal-usul nama “cuanki”. Salah satunya mengatakan bahwa “cuanki” singkatan dari “Cari Uang Jalan Kaki”, menggambarkan cara penjual menjajakannya. Versi lain menyebut bahwa cuanki berasal dari merek dagang hidangan Tionghoa-Indonesia bernama “Bakso Tahu Kuah Choan Kie”.

4. Seblak

Seblak adalah makanan pedas yang sangat digemari oleh anak muda. Terbuat dari kerupuk basah yang dimasak dengan bumbu kencur, seblak bisa disesuaikan tingkat kepedasannya. Toppingnya beragam seperti ceker, sosis, dan seafood. Seblak berkembang dari makanan tradisional serupa yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

5. Colenak

Colenak adalah makanan tradisional khas Bandung yang terbuat dari tape singkong yang dibakar. Disajikan dengan saus gula merah dan parutan kelapa, colenak memiliki rasa manis dan lezat. Nama “colenak” berasal dari celetukan pembeli yang mengatakan “dicocol enak”. Colenak juga pernah menjadi hidangan penutup dalam Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955.

6. Cimol

Cimol adalah singkatan dari “aci digemol”, yang berarti tepung kanji yang dibulatkan, digoreng, dan diberi bumbu pedas atau keju. Meskipun identik dengan Bandung, cimol diduga berasal dari Tasikmalaya. Populernya cimol membuat banyak penjual bermunculan di pinggir jalan hingga kini dijual dalam bentuk kemasan beku.

7. Basreng

Basreng adalah bakso goreng yang renyah dan pedas. Terbuat dari bakso yang diiris tipis, lalu digoreng dan diberi bumbu. Popularitasnya meningkat seiring tren makanan pedas di kalangan anak muda. Basreng juga mulai dijual secara daring dengan berbagai varian rasa seperti balado, jagung bakar, atau BBQ.

8. Sekoteng

Sekoteng adalah minuman hangat yang cocok dinikmati saat cuaca dingin. Terdiri dari jahe sebagai bahan dasar kuahnya, ditambahkan dengan pacar cina, kacang hijau, kolang-kaling, roti tawar, kacang tanah sangrai, dan biskuit wafel. Nama sekoteng memiliki dua versi asal-usul, baik dari bahasa Hokkian maupun Jawa.

Jajanan khas Bandung bukan hanya tentang rasa, tetapi juga sejarah dan cerita yang membuatnya istimewa. Hampir semua jajanan ini dapat ditemui di kawasan Braga, Dago, Lembang, atau tempat-tempat lain di Bandung. Beberapa juga cocok dijadikan oleh-oleh, seperti batagor frozen, basreng, atau cimol instan. Jadi, ketika berkunjung ke Bandung, jangan lupa untuk mencicipi ragam jajanan khasnya. Inilah yang membuat Bandung selalu istimewa di hati setiap pelancong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button