Olahraga

Kabar Buruk di Tengah Kejayaan Putri Bulu Tangkis Indonesia

Cedera Serius Ester Nurumi Tri Wardoyo Berdampak pada Sektor Tunggal Putri Indonesia

Situasi di sektor tunggal putri Indonesia kini sedang menghadapi tantangan berat. Meskipun Putri Kusuma Wardani berhasil meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2025, yang menjadi pertama kalinya sejak 2015, sektor ini justru dihantam cedera serius yang menimpa salah satu atlet terbaiknya.

Ester Nurumi Tri Wardoyo, pebulu tangkis asal Jayapura, harus menjalani istirahat panjang setelah mengalami retakan pada pangkal tulang kering sebelah kanannya. Cedera ini terjadi saat ia menjalani sesi latihan intensif. Diperkirakan, pemain berperingkat ke-138 dunia ini akan absen selama tiga hingga enam bulan. Hasil evaluasi medis dari tim dokter pelatnas PBSI menunjukkan bahwa ia kemungkinan akan siap bermain kembali pada Februari 2026.

Meski cedera yang dialami cukup serius, kondisi Ester menunjukkan perkembangan positif. Pemeriksaan MRI menunjukkan bahwa tulang baru (callus) mulai terbentuk, yang merupakan tanda proses pemulihan berjalan baik. Saat ini, Ester tengah menjalani fisioterapi harian dan program penguatan otot. Selain itu, ia juga rutin menjalani evaluasi medis setiap enam minggu untuk memastikan perkembangan terus optimal.

Sebelum cedera, Ester telah tampil dalam beberapa turnamen penting sepanjang musim kompetisi 2025. Ia turut serta dalam Ruichang China Masters, Badminton Asia Championships, dan Taipei Open. Selain itu, ia juga menjadi bagian dari skuad Indonesia di ajang bergengsi Piala Sudirman 2025.

Absennya Ester menjadi pukulan berat bagi sektor tunggal putri pelatnas. Sepekan sebelumnya, Komang Ayu Cahya Dewi memutuskan mundur dari pelatnas dan memilih jalur independen. Hal ini membuat jumlah pemain utama hanya tersisa tiga orang: Gregoria Mariska Tunjung, Putri Kusuma Wardani, dan Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi.

Gregoria sendiri sedang dalam proses perbaikan performa setelah sempat menepi akibat gangguan vertigo. Pada beberapa waktu lalu, ia bahkan harus dirawat di rumah sakit karena kondisi tersebut. Kini, ia sedang fokus untuk kembali berkompetisi dengan kondisi yang stabil.

Di sisi lain, PBSI juga sedang membina para atlet muda di sektor tunggal putri. Terdapat lima pebulu tangkis muda yang sedang dibina, yaitu Ruzana, Mutiara Ayu Puspitasari, Chiara Marvella Handoyo, Deswanti Hujansih Nurtertiati, dan Thalita Ramadhani Wiryawan. Proses regenerasi ini sangat penting untuk menjaga daya saing Indonesia di panggung internasional.

Dengan situasi seperti ini, PBSI kini harus bekerja keras untuk menjaga kedalaman skuad dan memastikan persiapan atlet tetap optimal. Harapan besar ditempatkan pada pemulihan Ester yang berjalan lancar, sehingga ia dapat kembali berkontribusi dalam menjaga prestasi sektor tunggal putri Indonesia. Di samping itu, pembinaan talenta muda juga menjadi prioritas utama agar tidak ada kekosongan di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button