
Transaksi Digital di Indonesia
Bank Indonesia (BI) baru-baru ini mengungkapkan data menarik mengenai perkembangan transaksi pembayaran di Indonesia. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa penggunaan sistem pembayaran digital terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan transaksi melalui QRIS mencapai peningkatan sebesar 207,5% secara tahunan (yoy).
Lonjakan ini menunjukkan pergeseran preferensi masyarakat dari penggunaan kartu debit menuju transaksi digital.
Penggunaan kartu debit atau ATM mengalami penurunan sebesar 9,57% yoy, dengan total 584 juta transaksi.
Sebaliknya, sistem pembayaran digital, khususnya QRIS, telah diadopsi oleh 51,43 juta pengguna dan digunakan oleh 33,2 juta merchant di seluruh Indonesia.
Perry Warjiyo menekankan bahwa data ini mencerminkan akseptasi yang tinggi dari masyarakat terhadap layanan pembayaran digital.
Peningkatan Transaksi Digital di Indonesia
Selain QRIS, Bank Indonesia juga mencatat pertumbuhan dalam penggunaan kartu kredit, yang meningkat sebesar 15,3% yoy dengan total 39,8 juta transaksi.
Sementara itu, sistem transfer RTGS (Real Time Gross Settlement) tumbuh sebesar 15,46% yoy, mencapai nilai transaksi Rp 15.450 triliun.
Layanan BI Fast juga mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 65,08% yoy, dengan total 301,4 juta transaksi.
Transaksi perbankan secara digital mencatat angka yang luar biasa, dengan total 1.845 juta transaksi atau tumbuh 30,5% yoy.
Sementara itu, transaksi uang elektronik tumbuh 22,46% yoy, mencapai 1.272 juta transaksi. Data ini semakin menegaskan bahwa masyarakat Indonesia kini semakin mengandalkan layanan digital dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dengan lonjakan signifikan dalam penggunaan sistem pembayaran digital, masa depan transaksi digital di Indonesia tampak semakin cemerlang.
Bank Indonesia terus mendukung pertumbuhan ini dengan berbagai kebijakan dan inovasi untuk memastikan bahwa layanan pembayaran digital dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dalam konteks ini, penting untuk terus memantau perkembangan transaksi digital di Indonesia, mengingat dampaknya yang luas terhadap perekonomian dan kehidupan sehari-hari.
Laju pertumbuhan yang pesat ini juga mencerminkan potensi besar dalam sektor digital, yang kemungkinan besar akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. (*)