Trisno dan Perjuangan Ekstrem di Lomba Lari Rinjani 100 Kategori 36K

Pengalaman Lari Ultra Rinjani 100
Olahraga, Bericuan.id – Lomba lari Rinjani 100 Ultra 2024 kembali memukau dengan pesona dan tantangan Gunung Rinjani. Event ini menjadi ajang para pelari dari berbagai penjuru dunia untuk menaklukkan salah satu trek lari gunung paling ekstrem di Indonesia. Trisno, salah satu peserta di kategori 36K, memulai petualangannya dengan persiapan yang jauh dari kata ideal. Pengalaman naik gunung yang minim membuat langkah ini terkesan nekat. Namun, dengan semangat dan tekad yang kuat, ia tetap memutuskan untuk berpartisipasi.
“Alhamdulillah alla kulihal diberi kesempatan bisa menghirup udara segar dan melihat keindahan Segara Anak dari Summit Rinjani dari ketinggian 3726 mdpl1https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Rinjani” ungkap Trisno, mengingat betapa istimewanya pengalaman ikut serta jadi peserta di Lomba lari Rinjani 100 tersebut.
Sebagai informasi, lomba lari Rinjani 100 Ultra menyediakan berbagai kategori, mulai dari 27 km, 36 km, 60 km, 100 km, hingga 162 km. Medannya bervariasi, mulai dari hutan lebat, lereng curam, hingga jalur berbatu di ketinggian. Para peserta harus siap menghadapi perubahan cuaca yang drastis serta tantangan alam yang luar biasa.
Tantangan di Medan Ekstrem
Sebagai newbie di kelas 36K, Trisno masih terengah-engah di tengah perjalanan. Nasihat dari para senior untuk menggunakan strategi thimik-thimik (perlahan tapi pasti) ternyata tidak mudah diterapkan. “Tenaga sudah lowbat, yang besar hanya semangat menuju summit Rinjani,” katanya sambil tertawa mengingat pengalaman tersebut.
Trisno juga harus menghadapi kram yang datang sebelum WS 2 di Pelawangan. “Alhamdulillah Allah masih memberikan kesempatan dengan hadirnya beberapa peserta yang usianya mungkin sudah 55 tahun ke atas. Mereka pasangan suami istri yang membuat motivasi untuk menyelesaikan misi naik lagi,” cerita Trisno.
Event Lomba lari Rinjani 100 ini memang terkenal dengan medannya yang berat. Dari tanjakan menjulang tinggi hingga jalan penuh debu dan batu-batu tajam, serta pasir letter E yang membuat frustasi, semuanya menjadi tantangan tersendiri. Ditambah lagi dengan cuaca ekstrem di puncak yang sangat dingin dan angin kencang, membuat perjalanan semakin menantang.
Kegagalan yang Menginspirasi
Meskipun tidak berhasil membawa medali alias DNF (Do Not Finish), Trisno tetap merasa bersyukur. “Medan terlalu berat dengan tanjakan yang menjulang tinggi, jalan penuh debu, batu-batu tajam, dan pasir letter E yang membuat frustasi. Ditambah lagi cuaca ekstrem dan angin kencang di malam hari,” jelasnya.
Namun, Trisno tidak mencari-cari alasan untuk kegagalannya. “Jika mau jujur, alasan saya gagal adalah kurang latihan dan persiapan, kurang keberanian menghadapi medan, serta semangat yang patah,” akunya dengan jujur. Meskipun begitu, ia menolak untuk kapok. “Karena kalau kapok, saya langsung memberi batas kepada diri sendiri padahal masih banyak potensi yang bisa digali.”

Pesona dan Tantangan Gunung Rinjani
Lomba lari Rinjani 100 yang diadakan di Gunung Rinjani Lombok ini diikuti lebih dari 925 peserta dari 49 negara. Para pelari berlomba menaklukkan rute yang menguji ketahanan fisik, mental serta nyali.
Gunung Rinjani dengan segala pesona dan tantangannya memang menjadi magnet bagi para pecinta olahraga ekstrem. Keindahan alam yang ditawarkan, mulai dari Segara Anak hingga puncak Rinjani, menjadi pemandangan yang membayar semua kelelahan dan pengorbanan. Keindahan alam Rinjani yang memukau ini memberikan motivasi tambahan bagi setiap peserta untuk menyelesaikan misi mereka.
Pelajaran dari Lomba Lari Rinjani 100
Trisno percaya bahwa kegagalan bisa menjadi sukses yang tertunda. “Pilihan itu selalu ada di tangan kita,” katanya. Perjalanannya di Rinjani 100 ini bukan hanya tentang tantangan fisik, tetapi juga tentang menemukan motivasi dan keindahan di setiap langkahnya. Kegagalan ini tidak menghalanginya untuk terus mencoba dan menggali potensi yang lebih besar di masa depan.
Dengan cerita ini, Trisno berharap dapat menginspirasi banyak orang untuk tidak takut mencoba hal baru dan terus berjuang meskipun menghadapi banyak rintangan. Gunung Rinjani dengan segala pesona dan tantangannya telah mengajarkan banyak hal berharga bagi Trisno, dan semoga kisahnya dapat memberikan semangat kepada para pembaca.
Mengikuti jejak Trisno di Lomba lari Rinjani 100, kita dapat belajar bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Dengan persiapan yang lebih baik dan semangat yang tidak pernah padam, setiap tantangan bisa diatasi dan menjadi pelajaran berharga dalam hidup. Lomba lari Rinjani 100 bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga sebuah perjalanan yang menawarkan pelajaran hidup tak ternilai.(*)
Sumber Rujukan :
- 1https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Rinjani







