Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Perjalanan Panjang Kesehatannya yang Jarang Diketahui Banyak Orang
Kepergian Paus Fransiskus bukan hanya kehilangan besar bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh dunia yang mengagumi komitmennya pada perdamaian dan toleransi.

Internasional, Bericuan.id – Senin pagi, 21 April 2025, dunia berduka. pemimpin Gereja Katolik yang telah membimbing umat selama lebih dari satu dekade, Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun. Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan, mengumumkan kabar duka ini pukul 07.35 waktu setempat. Kepergiannya bukan hanya kehilangan besar bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh dunia yang mengagumi komitmennya pada perdamaian dan toleransi.
Lahir di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936, perjalanan hidup Paus Fransiskus penuh warna dan tantangan, terutama dalam hal kesehatan.
Dilansir dari The Associated Press (AP) dan Aljazeera, berikut lini massa riwayat kesehatan Paus Fransiskus sejak usia muda hingga akhir hayatnya
Kronologi Kesehatan Paus Fransiskus:
- 1957: Pada usia awal 20-an, Paus Fransiskus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru akibat infeksi pernapasan serius. Sejak saat itu, ia hidup dengan satu paru-paru. (Sumber: The Associated Press (AP), Aljazeera)
- 2013: Setelah terpilih sebagai Paus, ia mengungkapkan telah menderita skiatika selama bertahun-tahun, menyebabkan nyeri saraf di sekitar panggul. (Sumber: The Associated Press (AP))
- 2021: Paus didiagnosis dengan divertikulitis dan menjalani operasi enam jam untuk mengangkat 33 sentimeter usus besarnya. Ia dirawat di Gemelli Hospital, Roma, selama 10 hari. (Sumber: Aljazeera)
- 2023: Setahun yang penuh tantangan. Paus mengalami serangan influenza berulang dengan gejala nyeri dada dan kesulitan bernapas, didiagnosis bronkitis akut, dan dirawat tiga hari di rumah sakit. Pada Juni, ia menjalani operasi hernia perut dan dirawat selama sembilan hari. Pada November, ia membatalkan perjalanan ke COP28 di Dubai karena influenza dan radang paru-paru. (Sumber: The Associated Press (AP), Aljazeera)
- 2024: Paus mengalami beberapa kali jatuh di kediamannya, mengakibatkan memar di dagu dan luka di lengan. (Sumber: Vatikan)
- Januari – Maret 2025: Bronkitis kambuh dan berkembang menjadi pneumonia bilateral, disertai kadar trombosit rendah dan anemia. Kondisinya sempat kritis pada 22 Februari karena masalah pernapasan parah dan gejala awal gagal ginjal ringan. Setelah perawatan intensif selama 38 hari di rumah sakit, ia keluar pada 23 Maret dan menyapa publik dari balkon rumah sakit. (Sumber: The Associated Press (AP), Aljazeera, Vatikan)
- 20 April 2025: Paus Fransiskus masih menjalankan tugas keagamaan, menyapa umat Katolik di Lapangan Santo Petrus pada Minggu Paskah dan bertemu Wakil Presiden AS, JD Vance. (Sumber: Vatikan)
- 21 April 2025: Vatikan mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus pada pukul 07.35 waktu setempat. (Sumber: Vatikan)
Meskipun menghadapi berbagai tantangan kesehatan yang serius sepanjang hidupnya, Paus Fransiskus tetap berdedikasi pada pelayanannya kepada umat. Ribuan umat berdoa untuk kesembuhannya selama masa perawatan di rumah sakit. Keteguhan dan dedikasinya menjadi inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam. Ia dikenang sebagai sosok yang penuh kasih, sederhana, dan selalu berupaya menjembatani perbedaan. Semoga warisan dan ajarannya terus menginspirasi kita untuk membangun dunia yang lebih damai dan penuh kasih sayang.
Selamat jalan, Paus Fransiskus. Terima kasih atas pengabdian dan cinta yang telah Anda berikan kepada dunia. (*)







