Jakarta, Bericuan.id – Perang di Timur Tengah saat ini makin tereskalasi. Terbaru, Iran serang Israel dengan meluncurkan ratusan pesawat drone dan rudal pada Minggu (14/4). Memanasnya kondisi geopolitik tersebut akan berdampak pada melemahnya rupiah dan juga harga minyak dunia yang naik.
Serangan ini diperkirakan akan memicu keluarnya aliran investasi asing dari negara berkembang seperti Indonesia karena meningkatnya risiko. Rupiah bahkan diprediksi berpeluang melemah ke Rp 17.000 per dolar AS.
Terus melemahnya rupiah juga bisa berefek ke IHSG dikarenakan banyak emiten yang memiliki utang dalam mata uang dolar AS, sehingga akan membebani laba bersih emiten atau bahkan menghasilkan kerugian.
Ketegangan yang memanas akibat Iran serang Israel ini juga diperkirakan akan membuat harga minyak dunia kembali naik ke atas USD 100 per barel karena Iran merupakan negara penghasil minyak terbesar ke-7 di dunia.
Jika ini terjadi maka harga BBM di Indonesia bisa naik dan menyebabkan inflasi tinggi karena naiknya biaya transportasi akan langsung terasa ke harga kebutuhan pokok.
Ketua DPR RI Puan Maharani pun mengingatkan agar ada sejumlah langkah preventif yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia guna menekan perlambatan ekonomi serta menjaga stabilitas ekonomi dengan menjaga inflasi tetap rendah. (*)
