IHSG Longsor
Keuangan, Bericuan.id – Pasar keuangan dalam negeri kembali mengalami tekanan akibat ketidakstabilan politik yang terjadi di Indonesia.
Situasi politik yang semakin memanas memicu kepanikan di kalangan investor, yang berakibat langsung pada melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah.
Pada pagi hari ini, IHSG dibuka dengan melemah sebesar 0,38% ke posisi 7.526,03. Tak lama setelah pembukaan, koreksi semakin tajam dengan penurunan 0,76% ke 7.496,89.
Nilai tukar rupiah juga mengalami pelemahan. Berdasarkan data Refinitiv, rupiah kembali melemah ke atas Rp15.500/US$, tepatnya turun 0,13% dari harga penutupan kemarin, Rabu (21/8/2024) di level Rp15.480/US$.
Ekonom Senior Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty, menilai bahwa secara global, kondisi ekonomi sebenarnya cukup positif.
Pasar Keuangan Global Sedang Bagus
“Secara global bagus sebenarnya, karena Fed mulai dovish. Namun, situasi politik domestik yang memanas membuat pasar menjadi tidak stabil,” ungkap Telisa dalam wawancara dengan CNBC Indonesia.
Situasi ini diperburuk dengan pengesahan beberapa perubahan dalam RUU Pilkada oleh Badan Legislasi DPR.
Perubahan ini termasuk ambang batas pencalonan pilkada dari jalur partai yang hanya berlaku untuk partai tanpa kursi di DPRD, serta batas usia minimal calon gubernur dan wakil gubernur yang kini mengikuti putusan Mahkamah Agung (MA).
Ahmad Mikail, Ekonom Sucor Sekuritas, menjelaskan bahwa keputusan DPR yang berbeda dari Mahkamah Konstitusi (MK) dapat menimbulkan ketidakpastian yang lebih besar.
“Politik yang tidak stabil membuat investor takut. Jika ada perbedaan antara keputusan DPR dan MK, bisa saja terjadi Pilkada ulang, yang tentu menambah ketidakpastian politik,” terangnya.
Kemarahan publik terhadap keputusan ini memuncak, terlihat dari aksi protes yang merebak di media sosial dengan tagar #PeringatanDarurat.
Ribuan masyarakat juga turun ke jalan menuju Gedung DPR/MPR di Jakarta, menuntut penjelasan dan solusi dari pemerintah terkait situasi ini.
Ketidakpastian politik dan ekonomi yang terjadi saat ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam, tidak hanya di kalangan investor, tetapi juga di masyarakat luas.
Pemerintah diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk meredakan situasi dan mengembalikan stabilitas di pasar keuangan.(*)
